Sabtu, 10 Mei 2014

MID PENGANTAR INTELEGEN BUATAN



NAMA : YOLANDA PAH
NIM      :13110266
SEMESTER IV



                                    IDENTIFIKASI PENYAKIT PADA TANAMAN KEDELAI

ABSTRAK

            Kedelai merupakan salah satu komoditi pangan utama di Indonesia. Kebutuhan akan komoditi kedelai terus meningkat dari tahun ke tahun baik sebagai bahan pangan utama, pakan ternak maupun sebagai bahan baku industri skala besar hingga skala kecil. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan produksi kedelai nasional antara lain dengan penelitian varietas unggul, perluasan areal tanam, dan penyuluhan. Namun dalam proses penanaman kedelai terdapat beberapa kendala yaitu intensitas serangan hama dan penyakit, dan kurangnya tenaga penyuluh pertanian. Dalam mengatasi masalah serangan penyakit pada tanaman kedelai, petani kedelai selaku pihak yang berhubungan secara langsung pada penanaman kedelai perlu untuk mengetahui informasi yang cepat dan akurat terkait jenis penyakit yang menyerang. Sehingga setelah didapatkan informasi penyakitnya maka dapat segera diketahui solusi untuk mengatasi serangan penyakit tersebut. Dengan berkembangnya teknologi informasi, banyak informasi yang dapat diakses secara cepat melalui layanan internet. Kemudahan akses terhadap informasi inilah yang salah satunya dapat digunakan untuk memberikan informasi kepada petani kedelai tentang identifikasi penyakit. Oleh karena itu penulis mencoba memberikan salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk membantu petani kedelai dalam mengidentifikasi penyakit tanaman kedelai dengan membuat suatu aplikasi berbasis Web yang dapat diakses oleh seluruh petani kedelai yang terjangkau oleh layanan internet. Aplikasi yang dibuat dapat melakukan identifikasi penyakit berdasarkan gejala yang secara umum terjadi. Pada penelitian ini penulis menerapkan teorema Bayes pada program aplikasi untuk menghitung nilai probabilitas hasil identifikasi penyakit tanaman kedelai. Pada pengujian 20 sampel data gejala penyakit menunjukkan bahwa program aplikasi menghasilkan nilai akurasi



1.      Pendahuluan


1.1.  Latar Belakang
Kedelai merupakan salah satu komoditi pangan utama masyarakat Indonesia. Kebutuhan akan komoditi kedelai terus meningkat dari tahun ke tahun baik sebagai bahan pangan utama, pakan ternak maupun sebagai bahan baku industri skala besar (pabrikan) hingga skala kecil (rumah tangga). Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan produksi kedelai nasional antara lain dengan penciptaan dan penelitian varietas unggul, bantuan benih unggul bermutu, perluasan areal tanam, dan penyuluhan.
Namun dalam proses penanaman kedelai terdapat beberapa kendala yaitu terjadinya perubahan iklim yang mengakibatkan intensitas serangan hama dan penyakit, dan kurangnya tenaga penyuluh pertanian. Dalam mengatasi masalah serangan penyakit pada tanaman kedelai, petani kedelai selaku pihak yang berhubungan secara langsung perlu untuk mengetahui informasi yang cepat dan akurat terkait jenis penyakit yang menyerang tanaman kedelai. Sehingga setelah didapatkan informasi penyakitnya dapat segera diketahui solusi untuk mengatasi serangan penyakit tersebut. Dengan berkembangnya teknologi informasi, banyak informasi yang dapat diakses secara cepat melalui layanan internet. Kemudahan akses terhadap informasi inilah yang salah satunya dapat digunakan untuk memberikan informasi kepada petani kedelai tentang identifikasi penyakit. Oleh karena itu penulis mencoba memberikan salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk membantu petani kedelai dalam mengidentifikasi penyakit tanaman kedelai dengan membuat suatu aplikasi berbasis Web yang dapat diakses oleh seluruh petani kedelai yang terjangkau oleh layanan internet. Aplikasi ini dapat melakukan identifikasi penyakit berdasarkan gejala yang tampak secara umum pada tanaman kedelai.

 Penelitian sebelumnya mengenai identifikasi penyakit yang sudah dilakukan antara lain Identifikasi Penyakit pada Tanaman Kedelai Menggunakan Metode Classical Probability (Anum, 2013), Pemanfaatan Teorema Bayes dalam Penentuan Penyakit THT (Winiarti, 2008), Sistem Pakar Deteksi Penyakit Diabetes Mellitus dengan Menggunakan Pendekatan Naïve Bayesian Berbasis Web (Yakub, 2008), Penerapan Teorema Bayes untuk Mendiagnosa Penyakit pada Manusia (Rosnelly, 2010). Pada penelitian tersebut disebutkan bahwa teorema Bayes dapat diterapkan pada suatu aplikasi untuk mengidentifikasi suatu permasalahan. Berdasarkan beberapa penelitian tersebut penulis menerapkan teorema Bayes pada suatu aplikasi untuk mengidentifikasi penyakit tanaman kedelai. Teorema Bayes merupakan satu dari cabang teori statistik matematik yang memungkinkan kita untuk membuat satu model ketidakpastian dari suatu kejadian yang terjadi dengan menggabungkan pengetahuan umum dengan fakta dari hasil pengamatan. Teorema Bayes mempunyai beberapa kelebihan, yaitu mudah untuk dipahami, hanya memerlukan pengkodean yang sederhana, dan lebih cepat dalam penghitungan (Ramadhani, 2012). Teorema Bayes memiliki kelebihan dibandingkan dengan probabilitas klasik dalam proses pengambilan kesimpulan atau inferensi. Probabilitas klasik sepenuhnya mengandalkan proses inferensi pada data sampel yang diambil dari populasi, sedangkan teorema Bayes disamping memanfaatkan data sampel yang diperoleh dari populasi juga memperhitungkan suatu distribusi awal yang
 disebut distribusi prior untuk parameter yang diinginkan. Kemudian distribusi prior dikombinasikan dengan informasi sampel untuk mendapatkan kesimpulan atau distribusi posterior.
Dalam aplikasi ini terdapat jenis-jenis penyakit yang menyerang tanaman kedelai berdasarkan gejala-gejala umum yang tampak pada tanaman kedelai. Petani kedelai dapat berkonsultasi melalui aplikasi ini dengan cara memililh gejala-gejala umum yang tampak pada tanaman kedelai kemudian sistem akan memberikan hasil berupa jenis penyakit yang dialami.


1.2.  Penelitian Yang Berkaitan
Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa teorema Bayes dapat dijadikan sebagai alat untuk menghitung keakuratan hasil. Penelitian tersebut antara lain Pemanfaatan Teorema Bayes dalam Penentuan Penyakit THT (Winiarti, 2008), Sistem Pakar Deteksi Penyakit Diabetes Mellitus dengan Menggunakan Pendekatan Naïve Bayesian Berbasis Web (Yakub, 2008), Penerapan Teorema Bayes untuk Mendiagnosa Penyakit pada Manusia (Rosnelly, 2010).

           
2.        Teorema Bayes

Teorema bayes merupakan satu metode yang digunakan untuk menghitung ketidakpastian data menjadi data yang pasti dengan membandingkan antara data ya dan tidak. Probabilitas bayes merupakan salah satu cara untuk mengatasi ketidakpastian data dengan menggunakan formula bayes yang dinyatakan :
                
    

Dimana:
P(H | E) = probabilitas hipotesis H jika diberikan
evidence E
P(E | H) = probailitas munculnya evidence E
jika diketahui hipotesis H
P(H) = probabilitas H tanpa mengandung
evidence apapun
P(E) = probabilitas evidence E


3.  Penyakit Tanaman Kedelai
Penyakit-penyakit yang menyerang tanaman kedelai dapat dilihat pada


Tabel 1.
PID
Penyakit
P01
Penyakit Target Spot / Corynespora cassicola
P02
Penyakit Rebah Kecambah, Busuk Daun, Batang dan Polong / R. Solani
P03
Penyakit Antraknose / Colletotrichum dematium var truncatum
P04
Penyakit Hawar Batang / Sclerotium rolfsii
P05
Penyakit Karat / Phakopsora pachyrhizi
P06
Penyakit Virus Mosaik / Soybean Mosaic Virus
P07
Penyakit Hawar, Bercak Daun, dan Bercak Biji Ungu / Cercospora kikuchii
P08
Penyakit Pustul Bakteri / Xanthomonas axonopodis pv glycines
P09
Penyakit Downy Mildew / Peronospora manshurica

Tabel 1 Penyakit Tanaman Kedelai
            Sedangkan gejala penyakit yang menyerang tanaman kedelai dapat dilihat pada Tabel 2.
                         GID
                                            Gejala
                         G01
                  Ada bercak kemerahan pada akar
                         G02
                  Ada bercak kemerahan pada batang
                         G03
                  Ada batang dekat akar busuk
                         G04
                  Pada batang timbul bintik bintik hitam       berupa duri duri jamur
                         G05
Batang tanaman menjadi kering
                         G06
                 Ada bercak coklat tua pada batang bawah dekat permukaan tanah
                         G07
                Ada miselium putih pada pangkal batang
                         G08
                Ada bercak merah karat pada bagian daun, batang dan tangkai
                         G09
                 Bijinya mengecil
                         G10
                 Biji berwarna ungu
                         G11
                 Ada biji yang rusak
                         G12
                 Tulang daun pada batang berwarna kurang  jernih
                         G13
                Bercak daun membentuk lingkaran seperti papan tembak
                         G14
                Daun mengkerut dan mempunyai gambar mozaik berwarna hijau gelap
                         G15
                Daun yang timbul miselium dan daun lengket seperti terkena sarang laba laba
                         G16
               Daun mengering dan menempel pada batang
                         G17
              Bentuk bercak menyudut berukuran sampai 1 mm
                         G18
              Ada bercak berwarna coklat muda atau putih pada bawah daun
                         G19
              Bentuk bercak bervariasi dari bintik kecil sampai bintik besar berwarna kecoklatan
                         G20
              Ada daun yang berlobang
                         G21
              Ada tulang daun yang menebal dan warnanya kecoklatan
                         G22
              Ada bercak berwarna putih kekuning kuningan pada permukaan bawah daun
                         G23
              Ada daun yang kaku
                                    Tabel 2. Gejala penyakit tanaman kedelai.

Hubungan antara penyakit dan gejalanya dapat dilihat pada Tabel 3.
           
Gejala
Penyakit
P01
P02
P03
P04
P05
P06
P07
P08
P09

G01
1
0
0
0
0
0
0
0
0

G02
1
0
0
0
0
0
0
0
0

G03
0
1
0
0
0
0
0
0
0

G04
0
0
1
0
0
0
0
0
0

G05
0
1
0
0
0
0
0
0
0

G06
0
0
0
1
0
0
0
0
0

G07
0
0
0
1
0
0
0
0
0

G08
0
0
0
0
1
0
0
0
0

G09
0
0
0
0
0
1
0
0
0

G10
0
0
0
0
0
0
1
0
0

G11
0
0
0
0
0
0
1
0
0

G12
0
0
0
0
0
1
0
0
0

G13
1
0
0
0
0
0
0
0
0

G14
0
0
0
0
0
1
0
0
0

G15
0
1
0
0
0
0
0
0
0

G16
0
0
0
1
0
0
0
0
0

G17
0
0
0
0
1
0
0
0
0

G18
0
0
0
0
0
0
0
1
0

G19
0
0
0
0
0
0
0
1
0

G20
0
0
0
0
0
0
0
1
0

G21
0
0
1
0
0
0
0
0
0

G22
0
0
0
0
0
0
0
0
1

G23
0
0
0
0
0
0
0
0
1




















                                                    Tabel 3. Tabel keputusan antara penyakit dan gejala


4.      Perhitungan Manual
Misalnya gejala yang tampak pada tanaman kedelai ada 2 gejala yaitu ada bercak kemerahan pada akar (G01), dan ada bercak kemerahan pada batang (G02). Berdasarkan gejala tersebut maka dapat di hitung:

1. Penyakit target spot (P01)
Jika probabilitas penyakit target spot (P01) adalah : 0,11
Jika probabilitas gejala memandang penyakit adalah :
 ada bercak kemerahan pada akar (G01) : 0,3
 ada bercak kemerahan pada batang (G02) : 0,3
Perhitungan nilai Bayes :
1. P (P01 | G01) = P (G01 | P01) * P (P01)
P(G01 | P01) * P (P01) + P (G01 | P02) *
P (P02) + P (G01 | P03) * P (P03) +
P (G01 | P04) * P (P04) + P (G01 | P05) *
P (P05) + P (G01 | P06) * P (P06) +
P (G01 | P07) * P (P07) + P (G01 | P08) *
P (P08) + P (G01 | P09) * P (P09)
= 0,3 * 0.11
(0.3*0,11) + (0*0,11) + (0*0,11) +
(0*0,11) +(0*0,11) + (0*0,11) +
(0*0,11) + (0*0,11) +(0*0,11)
= 0,033
0,033
= 1

2. P (P01 | G02) = P (G02 | P01) * P (P01)
P (G02 | P01) * P (P01) + P (G02 | P02) *
P (P02) + P (G02 | P03) * P (P03) +
P (G02 | P04) * P (P04)+ P (G02 | P05) *
P (P05) + P (G02 | P06) * P (P06) +
P (G02 | P07) * P (P07) + P (G02 | P08) *
P (P08) + P (G02 | P09) * P (P09)
= 0,3 * 0.11
(0.3*0,11) + (0*0,11) + (0*0,11) +
(0*0,11) +(0*0,11) + (0*0,11) +
(0*0,11) + (0*0,11) +(0*0,11)
= 0,033
0,033
= 1      

Total Bayes 1 = 1 + 1 = 2
2. Penyakit Antraknose (P03)
Jika probabilitas penyakit target spot (P01) adalah : 0,11
Jika probabilitas gejala memandang penyakit adalah :
 ada bercak kemerahan pada akar (G01) : 0
 ada bercak kemerahan pada batang (G02) : 0

Perhitungan nilai Bayes :
1. P (P03 | G01) = P (G01 | P03) * P (P03)
P (G01 | P01) * P (P01) + P (G01 | P02) *
P (P02) + P (G01 | P03) * P (P03) +
P (G01 | P04) * P (P04) + P (G01 | P05) *
P (P05) + P (G01 | P06) * P (P06) +
P (G01 | P07) * P (P07) + P (G01 | P08) *
P (P08) + P (G01 | P09) * P (P09)
= 0 * 0.11
(0.3*0,11) + (0*0,11) + (0*0,11) +
(0*0,11) + (0*0,11) + (0*0,11) +
(0*0,11) + (0*0,11) + (0*0,11)
= 0
0,033
= 0

2. P (P03 | G02) = P (G02 | P03) * P (P03)
P (G02 | P01) * P (P01) + P (G02 | P02) *
P (P02) + P (G02 | P03) * P (P03) +
P (G02 | P04) * P (P04) + P (G02 | P05) *
P (P05) + P (G02 | P06) * P (P06) +
P (G02 | P07) * P (P07) + P (G02 | P08) *
P (P08) + P (G02 | P09) * P (P09)
= 0 * 0.11
(0.3*0,11) + (0*0,11) + (0*0,11) +
(0*0,11) + (0*0,11) + (0*0,11) +
(0*0,11) + (0*0,11) + (0*0,11)
= 0                  
0,033
= 0
Total Bayes 2 = 0 + 0 = 0

Hasil = Total Bayes 1 + Total Bayes 2
= 2 + 0
            = 2

Maka perhitungan probabilitas penyakitnya adalah :
1. Penyakit target spot (P01)
               
= 2 / 2 * 100% = 100 %
2. Penyakit Antraknose (P03)

            = 0 / 2 * 100% = 0 %



5.  Analisa Hasil
Berdasarkan hasil pengujian perbandingan identifikasi program dengan identifikasi pakar pada 20 sampel data gejala penyakit diketahui bahwa akurasi hasil identifikasi program adalah sebesar 90%. Hasil identifikasi program memiliki tingkat probabilitas yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan tanaman kedelai terkena suatu penyakit berdasarkan gejala yang telah dipilih. Semakin tinggi nilai probabilitasnya maka semakin tinggi pula kemungkinan tanaman kedelai terserang penyakit.

6. Kesimpulan dan Saran
Teorema Bayes dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyakit pada tanaman kedelai dengan menerapkannya pada suatu program aplikasi. Aplikasi yang dibuat hanya dapat mengidentifikasi gejala yang tampak secara umum, belum dapat digunakan untuk mengidentifikasi gejala penyakit yang tampak secara khusus seperti penampakan gejala bersifat ringan, sedang, atau berat. Nilai akurasi hasil identifikasi program yang didapat dari pengujian 20 sampel gejala penyakit adalah 90 %.
Disarankan menggunakan data training untuk nilai probabilitas gejala dan penyakit agar hasil identifikasi lebih akurat. Disarankan menggunakan data sampel yang lebih besar untuk pengujian agar validitas hasil menjadi lebih akurat. Diperlukan pengembangan aplikasi untuk mengidentifikasi penampakan gejala yang lebih khusus seperti penampakan gejala bersifat ringan, sedang, dan berat.



Sumbernya : Anum, R. 2013. Identifikasi Penyakit pada Tanaman Kedelai Menggunakan Metode Classical Probability. Malang: Universitas Brawijaya